Sabtu, 11 Desember 2010

tawaran baru dari Iran untuk AS

ImageTerkait program nuklir yang tengah dijalankan oleh Iran, kini AS beserta Eropa tengah berusaha untuk menyiapkan tawaran baru. Isi dari tawaran tersebut salah satunya yakni meminta Iran kirimkan 4.400 pon uranium. Namun, menurut NYT, para pejabat AS menilai usaha tersebut akan menemui kegagalan.

Amerika Serikat dan sekutu Eropanya mempersiapkan tawaran baru yang lebih tegas terhadap program nuklir Iran, dalam uji coba pertama dari sanksi ekonomi yang diperluas, lapor harian New York Times (NYT), Rabu.

Tawaran tersebut akan meminta agar Iran mengirimkan lebih dari 4.400 pon (1.995 kg) uranium yang belum diolah, jumlah itu dua pertiga lebih banyak dari jumlah yang ditolak Teheran dalam persetujuan sementara setahun lalu di Vienna, kata seorang pejabat senior kepada NYT. Peningkatan tersebut memperlihatkan kenaikan produksi uranium Iran dalam setahun terakhir dan kekhawatiran AS bahwa Iran memiliki kurang dari satu bom nuklir dari produksi uraniumnya, berdasar pada ucapan para pejabat dalam artikel yang disiarkan di situs NYT dan dipublikasikan dalam bentuk cetak, Kamis.

“Ini akan menjadi pengumuman pertama untuk melihat apakah Iran masih tetap teguh dalam pendiriannya atau mereka sudah siap untuk bernegosiasi,” kata pejabat senior Amerika itu. “Kami harus meyakinkan mereka kalau kehidupan akan menjadi lebih buruk, bukan membaik, bila mereka tidak mengubah sikap.”

Pejabat AS senior lainnya mengatakan AS dan mitra Eropanya berada sangat dekat untuk membuat suatu tawaran untuk diserahkan ke Iran. Namun republik Islam itu belum merespon permintaan Ketua Urusan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton yang mewakili negara-negara dunia dalam dialog dengan Iran untuk bertemu di Wina pada pertengahan November.

NYT menyebutkan banyak pejabat AS memperkirakan inisiatif baru yang sedang disusun akan gagal, walau tetap menunjukkan kalau Presiden Barack Obama memenuhi janjinya untuk tetap bernegosiasi meski ada tekanan dari peningkatan sanksi. Iran telah memberikan tanda bahwa pihaknya siap untuk mendiskusikan kemungkinan pertukaran bahan bakar atom tersebut dengan reaktor hasil penelitian Teheran dalam pembicaraan mendatang setelah konsultasi sebelumnya terputus tahun lalu antara republik Islam tersebut dengan kelompok Wina yang terdiri atas Perancis, Rusia, AS, dan badan pengawas atom Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Berdasarkan isi proposal awal yang difasilitasi Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Iran akan mengrimkan lebih dari 2,600 pon (1.200Kg) uraniumnya yang belum diolah ke Rusia dan Perancis untuk dikonversi menjadi tabung pelindung reaktor nuklir (fuel rod) yang dibutuhkan oleh reaktor Teheran. Mei lalu, Iran merespon proposal itu dengan membuat proposal tandingan yang difasilitasi Turki dan Brasil yang ditentang Barat, sebelum akhirnya Dewan Keamanan PBB memberlakukan sanksi baru atas Teheran kurang dari sebulan setelahnya. Beberapa negara mengenakan sanksi lanjutan secara sepihak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar